Misteri Guci Romawi yang Membingungkan


 
Guci dari zaman Romawi kuno menyimpan misteri yang belum terpecahkan. Meskipun sudah direstorasi, ilmuwan belum dapat mengidentifikasi artefak tersebut.

"Ilmuwan dibuat bingung oleh guci misterius tersebut. Kami sudah kirim guci ke beberapa ahli tembikar Romawi dan ahli tembikar lain, tapi belum ada satu pun yang bisa memberikan informasi," kata Katie Urban, seorang peneliti di London.

Guci yang memiliki tinggi 40 sentimeter tersebut diperkirakan berasal dari 1.800 tahun yang lalu. Sebelum disusun ke bentuknya semula, guci itu terdiri atas 180 keping potongan tak dikenal yang tersimpan di Museum of Ontario Archeology. Setelah disusun kembali, guci tetap misterius karena bentuknya yang penuh lubang. Pendapat para ahli umumnya bisa dibagi ke dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama menduga guci tersebut adalah lampu. Sementara kelompok lain memperkirakan guci adalah tempat penyimpanan binatang, seperti tikus dan ular.

Mana yang lebih tepat? Sebagai lampu atau tempat penyimpanan binatang?
Menurut saya, jika lampu dengan ukuran lubang guci tersebut yang cukup kecil, maka kurang memberikan area cahaya menyebar. Atau mungkinkah hanya sebagai lampu hiasan saja? Namun lagi-lagi, itu semua masih dugaan belaka karena sampai saat ini belum ada artefak lain serupa guci itu yang sudah ditemukan.


Bagaimana dengan asal-usul artefak kuno tersebut?

Ternyata, misteri juga masih menyelimuti kepastian asal-usul artefak kuno tersebut. Sebuah dokumen penelitian menyebutkan bahwa guci itu merupakan salah satu artefak Romawi Inggris yang dihibahkan kepada pihak museum pada tahun 1950 oleh seorang arkeolog bernama William Francis Grimes. Namun Urban justru berpendapat lain. "Bagaimana guci itu bisa menjadi koleksi kami belum jelas 100 persen, kami masih berupaya mencari penjelasannya," tegas Urban.

Saat ini, guci tersebut dipamerkan di Museum of Ontario Archeology sebagai bagian dari pameran Ur and Roman Britain.
 

Copyright 2009. Unik Dan Aneh | Serba Serbi Google | Translate | Design by Boogle